Perbaikan jalan merupakan bagian krusial dalam pemeliharaan infrastruktur transportasi. Penggunaan metode pengaspalan hotmix menjadi solusi yang umum dan efektif untuk memperbaiki jalan rusak dengan ketahanan dan kualitas yang tinggi. Artikel ini membahas secara teknis prosedur perbaikan jalan berbasis hotmix dengan studi referensi pada praktik yang dijalankan oleh PT. Kerajaan Aspal Indonesia, salah satu pelaksana jasa pengaspalan profesional di Indonesia. Fokus utama mencakup tahapan pelaksanaan, pemilihan material, metode pemadatan, hingga sistem kendali mutu.
Kerusakan jalan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti beban lalu lintas berat, kualitas material yang buruk, drainase yang tidak memadai, atau umur konstruksi yang telah melebihi masa layanan. Upaya rehabilitasi infrastruktur jalan melalui metode pengaspalan hotmix terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas permukaan jalan sekaligus memperpanjang usia struktur perkerasan.
PT. Kerajaan Aspal Indonesia, sebagai penyedia layanan pengaspalan, telah menerapkan prosedur standar berbasis teknis yang teruji di berbagai proyek, mulai dari jalan lingkungan, industri, hingga fasilitas umum. Prosedur ini menjadi rujukan dalam pelaksanaan perbaikan jalan yang presisi dan efisien.
Langkah awal adalah melakukan survei visual dan teknis di lapangan untuk mengidentifikasi jenis dan tingkat kerusakan jalan. Kerusakan dapat berupa:
Retak permukaan (cracking)
Lubang (potholes)
Penyusutan lapis pondasi
Kerusakan struktural (deformasi)
Survei dilakukan menggunakan metode grid dan dokumentasi foto, serta pengambilan sampel jika diperlukan.
Area jalan yang mengalami kerusakan parah dibongkar menggunakan alat berat seperti jackhammer atau excavator. Pembongkaran dilakukan hingga ke lapis pondasi bawah jika diperlukan, dengan memperhatikan struktur tanah dasar (subgrade).
Jika lapisan bawah mengalami penurunan daya dukung, dilakukan penggantian atau stabilisasi tanah dasar dengan material agregat (kelas A/B), kemudian dilakukan pemadatan menggunakan vibro roller hingga mencapai nilai kepadatan minimum 95% Modified Proctor.
Sebelum penghamparan lapisan aspal hotmix, permukaan jalan dibersihkan dari debu dan kotoran. Dilanjutkan dengan penyemprotan tack coat (aspal cair) sebagai bahan perekat antara lapisan lama dan lapisan baru. Jenis tack coat yang umum digunakan adalah aspal emulsi (CSS-1 atau RS-1).
Campuran hotmix terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler (abu batu), dan aspal sebagai bahan pengikat. PT. Kerajaan Aspal Indonesia menggunakan campuran jenis AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) untuk lapisan permukaan.
Rasio material disesuaikan dengan hasil uji Marshall di laboratorium yang menentukan nilai stabilitas, flow, voids, dan VMA (Void in Mineral Aggregate) untuk memastikan daya tahan campuran terhadap beban lalu lintas dan suhu.
Campuran hotmix dikirim menggunakan dump truck berpenutup terpal untuk menjaga suhu. Penghamparan dilakukan menggunakan asphalt finisher agar hasilnya merata, dengan suhu penghamparan antara 135–145°C. Ketebalan disesuaikan dengan desain, umumnya 4–5 cm untuk lapisan akhir.
Setelah penghamparan, dilakukan pemadatan secara bertahap dengan tiga tahap roller:
Breakdown rolling (vibro roller)
Intermediate rolling (pneumatic tire roller)
Finish rolling (steel wheel roller)
Pemadatan dilakukan saat suhu campuran masih >90°C untuk mendapatkan nilai density minimum 96–98% sesuai spesifikasi.
PT. Kerajaan Aspal Indonesia menerapkan sistem Quality Control (QC) berupa:
Pengukuran kepadatan lapangan dengan alat nuclear densitometer
Pengujian ketebalan lapisan
Pemeriksaan suhu campuran saat tiba di lokasi
Inspeksi visual akhir (tekstur permukaan, rata-rata, kelurusan tepi)
Hasil kerja disesuaikan dengan standar Bina Marga atau permintaan klien. Setelah proyek selesai, dilakukan masa evaluasi dan pemeliharaan awal selama 14–30 hari.
Praktik PT. Kerajaan Aspal Indonesia menunjukkan efisiensi waktu pelaksanaan dengan hasil perkerasan berkualitas tinggi. Kombinasi antara sistem kerja yang disiplin, penggunaan peralatan modern, serta prosedur kendali mutu yang ketat menjadikan proses perbaikan jalan lebih sistematis dan berkelanjutan.
Keunggulan lainnya adalah fleksibilitas dalam menyesuaikan desain campuran aspal terhadap kondisi lalu lintas dan lingkungan sekitar. Hal ini penting untuk menjamin umur layanan dan performa jalan yang optimal.
Perbaikan jalan menggunakan metode jasa pengaspalan hotmix membutuhkan pendekatan teknis yang terstruktur. Studi kasus PT. Kerajaan Aspal Indonesia menunjukkan bahwa penerapan standar teknis yang konsisten, pemilihan material yang tepat, dan kendali mutu yang ketat merupakan kunci keberhasilan proyek perbaikan jalan. Dengan pendekatan tersebut, kualitas permukaan jalan dapat ditingkatkan secara signifikan dan berkontribusi langsung terhadap kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan.
Thanks for paving a way!
Act now and tell your friends to advance in line for affordable hotmix asphalting!
3
Placement
6
Rewards Collected
9
Total Referrals